Anak yang menembak Charlie baru berusia 22 tahun. Ini gila karena 22 berarti dia pada dasarnya tumbuh dengan mengasinkan sup broadband. Dia tidak memiliki periode penyangga pra kedewasaan Internet, tidak ada pemisahan antara tahun-tahun formatif dan selalu menyala. jiwanya ditempa seluruhnya di zaman meme, polarisasi, umpan konstan, & siklus kemarahan parasosial. Kita sekarang melihat individu dalam masyarakat seperti ini mencapai usia dewasa dan memiliki akses ke senjata yang sangat canggih. Ini akan menjadi tantangan serius bagi keamanan di Amerika ke depannya.